Ekonomi Berbagai: Kesempatan atau Ancaman?

Magister Manajemen Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya menyelenggarakan seminar untuk publik dengan judul “Ekonomi Berbagi: Kesempatan atau Ancaman?” pada hari rabu, 10 Agustus 2016 (10/08/2016) pukul 09.00 – 12.00 WIB bertempat di Kampus Prasetiya Mulya Cilandak. Seminar ini merupakan rangkaian dari acara soft launching buku “Meretas Konsep Ekonomi Berbagi” karangan Dr. Harris Turino Kurniawan, MM MSi, Faculty Member Universitas Prasetiya Mulya. Tujuan dari diselenggarakannya acara ini adalah untuk memberikan insight inspiratif dalam menghadapi current issues di dunia bisnis kepada para future business leader agar dapat mempersiapkan diri dalam mencari berbagai alternatif solusi dalam menjawab peluang dan tantangan bisnis kedepan.

Pembicara dalam acara tersebut :

1.Prof. Agus W. Soehadi
Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya

2. Dr. Harris Turino Kurniawan, MM MSi
Faculty Member Universitas Prasetiya Mulya serta pengarang buku “Meretas Ekonomi Berbagi”

3. Noni Sri Hayati Purnomo
President Director of Blue Bird Group Holding

Tren Ekonomi Berbagi ditandai dengan kemunculan pemain-pemain baru seperti Gojek, Uber atau Airbnb yang keberadaannya memberikan konsep baru dalam bisnis serta mulai mendapatkan kepercayaan dari konsumen akibat layananannya yang lebih efisien. Sehingga pemberitaan yang nyaris tiada henti mengenai keberadaan perusahaan-perusahaan yang umurnya mungkin baru seumur jagung itu ternyata  mampu menggoyahkan pemain-pemain lama yang sudah terlebih dahulu menjadi aktor utama di beberapa industri seperti transportasi, perhotelan dan lain sebagainya.

Kemunculan mereka ternyata mampu mengancam dominasi pemain lama seperti Blue Bird yang merupakan salah satu incumbent yang terancam oleh perubahan pasar. Mereka mencoba memahami dunia digital dan juga mulai mencoba mengaplikasikannya agar tidak ketinggalan jaman. Pada kenyataannya kemampuan untuk bertahan hidup ternyata jauh lebih penting dibandingkan dengan keuntungan besar yang didapat saat ini saja. Seperti di dalam bukunya, Dr. Harris Turino Kurniawan, MM MSi mengatakan bahwa “Pemerintah di Negara manapun seringkali terlambat dan tidak efektif dalam merespon sebuah perubahan. Dalam menghadapi tren ekonomi berbagi pemerintah diharapkan memiliki posisi yang fair, dalam arti tidak tunduk terhadap kepentingan perusahaan pertahan yang umunya memiliki sumber daya besar, namun juga tidak membiarkan perusahaan ekonomi berbagi tidak terkontrol”. Pemerintah disatu sisi, justru diminta lebih bijak melihat fenomena ini dengan tidak sekedar melarang dan tidak sekedar mengancam tetapi juga mampu menyediakan payung hukum agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan banyak pihak.