Arti Pentingnya Keselamatan Kerja

Menurut ILO (International Labour Organization), kerugian akibat kecelakaan kerja sebesar 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kalau PDB Indonesia tahun lalu sebesar 7000 Triliun, maka 4% dari PDB  tersebut sebesar Rp 280 Triliun. Suatu kerugian yang sangat besar, namun sayangnya lagi masih terlalu sedikit orang yang peduli.

Kalau semua pihak bergerak bersama dan mampu menekan tingkat kecelakaan setengahnya saja, maka penghematan negara bisa mencapai 144 Triliun. Dengan uang sebesar ini, maka banyak kegiatan yang bisa dilakukan, misalnya untuk memperbaiki kondisi transportasi publik atau untuk pembangunan infrastruktur lainnya.

Lebih dari 2.000 berkas setiap tahun yang mengklaim santunan ke PT Jamsostek dari jumlah peserta yang mendekati 11 juta anggota. Dengan perkiraaan pegawai formal sebesar 30 juta, maka dengan ekstrapolasi, kemungkinan yang meninggal di tempat kerja bisa mencapai 6.000 korban setiap tahun. Sedangkan jumlah pegawai informal di Indonesia sekitar 70 juta, maka kalau tingkat persentase kecelakaannya sama, jumlah kecelakaan yang berakibat fatal bisa mendekati 20.000 per tahun.

“Berdasarkan data dan tingkat kecelakaan yang berakibat fatal tersebut, terlalu banyak keluarga yang menderita setiap tahunnya. Sayangnya, perhatian pemangku kepentingan saat ini masih sangat kurang”, ujar Waluyo yang menjabat sebagai President of Asia Pacific on Occupational Safety and Health Organization (APOSHO) di tingkat regional.

Menurut dia, kecelakaan pada tempat kerja bisa karena unsur perilaku seseorang dipicu oleh suatu sebab yang kemudian diperkuat atau diperlemah oleh akibat yang ada.

Setelah menyelesaikan tugas dari jajaran Direksi PT Pertamina tahun lalu, Waluyo, yang merupakan mantan Pejabat Plt Pimpinan KPK dan Deputi Bidang Pencegahan KPK, banyak meluangkan waktunya untuk kembali mengajar di kampus dan menggiatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berbekal pembelajaran Business Ethics sewaktu menempuhkan pendidikan S2 Management Bisnis di Prasetiya Mulya Business School serta pengalaman bekerja di industri migas, nurani dan kepekaan dibidang keselamatan dan kesehatan kerja menjadi terasah, Waluyo kini sibuk menyiapkan pertemuan bersama para Presiden Organisasi lainnya yang bergerak dibidang Occupational Safety and Health dari negara-negara Asia Pacific.

Jabatannya sebagai Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) dan juga sebagai Ketua Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM) membuat Waluyo semakin giat mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli pada K3.

Waluyo

Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N)